Mazmur 119:32
"Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab Engkau melapangkan hatiku."
Bacaan
Alkitab Setahun: [kitab]mazmu38[/kitab]; [kitab]kisah10[/kitab]; [kitab]kelua25-26[/kitab]
Bagaimana
jika pada hari atau malam ini Allah memberikan kepada kamu kesempatan yang
jelas untuk sebuah petualangan iman dengan Dia? Apakah kamu siap? Siap untuk menggunakan sepatumu, melangkah melalui pintu itu, dan mengikuti Dia?
Mengapa
kita menghindar dari pintu terbuka, dari prospek petualangan baru di dalam
iman? Mengapa kita membiarkan kesempatan demi kesempatan terlewat begitu saja, meskipun hati kita sudah tergerak? Apa yang menghalangi kita?
Saya kira
banyak dari kita yang terlalu terbebani dan terjerat oleh masa lalu untuk
melangkah kepada tujuan Allah pada hari ini. Betapa menyedihkannya. Kita
kehilangan "hari ini" karena "kemarin." Hidup terus mengalir,
dan usia terus bertambah saat kita terperosok di dalam keraguan, ketakutan, dan kebimbangan.
Pernahkah
kamu bertemu dengan beberapa orang yang lebih tua, yang sekarang secara fisik
tidak mampu bekerja atau bepergian, dan hanya bisa menyesali kehidupannya? Ini
bukanlah cerita bahagia. Beberapa pria dalam usia tersebut akan mengatakan,
"Tahun lalu saya memiliki kesempatan untuk melayani Tuhan di luar
negeri-dan jauh di dalam lubuk hati, saya benar-benar ingin pergi. Namun saya
punya pekerjaan yang baik, dan saya menapaki jalan itu. Jadi saya pun menundanya.
Ketika kesempatan itu sudah lewat – hal itu tidak pernah datang lagi kepada saya. "
Atau
beberapa wanita yang lebih tua mengatakan, "Suami saya dan saya tidak bisa
punya anak. Ia ingin mengadopsi seorang bayi perempuan dari Tiongkok, namun
karena saya takut, saya terus mengulur-ngulur waktu untuk mengambil keputusan,
dan kami tidak pernah melakukannya. Sekarang suami saya sudah meninggal dunia,
dan di sinilah saya dengan tidak ada orang di dalam hidup saya. Pasti sangat indah memiliki seorang anak perempuan. "
Hidup
ini terlalu singkat diisi dengan penyesalan! Hidup ini terlalu berharga untuk mengacuhkan kesempatan melayani Raja segala raja.
Pemazmur berkata,
"Aku
akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab Engkau melapangkan hatiku." Mazmur 119: 32
Itulah
yang kita inginkan. Hanya berlari dan berlari kepada kehendak-Nya dan di dalam tujuan-Nya.
Dengan hati yang diterangi, mata yang jelas, dan pengharapan yang penuh.
Akan tetapi kita tidak bisa maksimal saat berpetualang dengan Allah bila masih membawa paket yang begitu besar di punggung atau ada tali yang mengikatkan kaki kita. Terbukalah ketika Allah memanggil, bahkan di saat hatimu sedang bersedih. Terry Meeuwsen
Selagi Kamu bisa
Mendapat Kesempatan untuk Melayani Allah, Layanilah Dia dan Lakukan itu dengan
Sungguh-Sungguh!